Kafe Bus, Jadi tempat Nongkrong asyik Kafe Bus, Jadi tempat Nongkrong asyik:KOS BELAKANG

Kafe Bus, Jadi tempat Nongkrong asyik

Bookmark and Share
Tempat Nongkrong Asyik di Kafe Bus 
Anda pasti sudah pernah atau bahkan sering makan di dalam mobil maupun bis. Tapi bagaimana jika aktifitas makan Anda pada saat di mobil maupun bis, dilayani oleh pelayan Cafe? Hmm… pasti Anda belum pernah kan? Jika belum, sebaiknya Anda baca info dari Probolinggo yang terdapat sebuah Cafe di dalam bis! Penasaran kan? Makanya… silahkan Anda baca info di bawah ini yang kami himpun dari Liputan 6.
Alun-alun Kota Probolinggo, Jawa Timur, tidak pernah sepi setiap Ahad pagi. Ratusan orang dari sejumlah daerah datang ke alun-alun untuk olahraga, jalan-jalan atau bahkan menikmati berbagai kuliner khas yang dijual di sekitar lokasi.

Berbagai penjual banyak berjejer menyambut warga yang datang ke alun-alun. Namun yang paling menarik adalah kafe unik dari bus. Kendaraan besar yang dulu diperuntukkan unutuk mengangkut penumpang kini disulap menjadi warung makan unik nan menarik.
Beragam makanan unik tersusun rapi di daftar menu di antaranya nasi gurih, nasi empal, nasi urap, lontong cap gomek, tahu campur, dan menu spesial rawon pincuk Bandung. Kata Bandung sendiri bukan provinsi di Jawa barat tapi ban menggelundung.
Pengujung kafe bus tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa makan di atas bus. Harga relatif murah yakni mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 12 ribu. Tidak heran jika kafe bus menjadi idola bagi warga setelah menghambiskan akhir pekan di alun-alun.
Menu minuman pun beraneka ragam mulai es sogem, es moka, kopi, susu, dan cincau hitam manis. Untuk bisa makan di atas bus yang bergoyang, warga harus datang lebih pagi. Pasalnya kafe bus buka dari pukul 06.00 WIB dan tutup sekitar pukul 09.00 WIB.
Cuk Sumarsono, pemilik kafe bis mengatakan warung berjalan miliknya yang hanya dibuka pada Ahad. Sumarsono mengaku, warungnya tak hanya didatangi orang biasa. Bahkan pejabat setempat seperti walikota makan di atas mobil bus “Enjoy Probolingo”.
Lebih jauh Sumarsono mengatakan omzet untuk tiap pekan mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Sambil menikmati sarapan, para pengunjung juga dihibur live music dari musisi jalanan dan organ tunggal. Pengunjung dapat bernyanyi bersama. Kalau sedang di Probolinggo, tak ada salahnya untuk nongkrong di kafe bus.
Sumber

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

free counters